Pages

Subscribe:

Selasa, 24 April 2012

Bahaya Lemak Pada Wanita






Dalam risetnya, ilmuwan dari University of North Carolina di Chapel Hill juga menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi aspirin secara teratur cenderung mengalami penurunan risiko stroke secara signifikan. Namun peneliti menekankan bahwa konsumsi aspirin tidak secara langsung menurunkan risiko stroke pada wanita yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak trans.

"Temuan ini tidak berarti bahwa Anda bisa makan lemak trans dengan meminum aspirin," kata Dr Ka He, yang menjelaskan bahwa studi ini hanya menunjukkan keterkaitan dan bukan hubungan sebab-akibat antara penggunaan aspirin dan insiden stroke yang lebih rendah. 

"Kami merekomendasikan supaya mengurangi asupan lemak trans untuk menghindari penyakit jantung dan stroke," tambah Ka He, yang juga seorang profesor gizi dan epidemiologi dari UNC Gillings School of Global Public Health.

American Heart Association (AHA) mencatat, stroke merupakan penyebab utama keempat kematian dan penyebab utama kecacatan di antara orang dewasa di Amerika Serikat.  Stroke terjadi jika arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat sehingga menghambat aliran darah dan oksigen. Akibatnya, sel-sel otak mulai mati. Stroke dapat mempengaruhi kemampuan motorik, berbicara, atau fungsi kognitif, tergantung pada bagian mana dari otak yang  rusak.

Faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya stroke di antaranya adalah obesitas, merokok, hipertensi dan kurang olahraga. Minum terlalu banyak alkohol, atau tidak sama sekali, juga berhubungan dengan risiko stroke.

Peneliti menanyakan soal berapa banyak dari 122 jenis makanan yang mereka konsumsi dalam tiga bulan sebelum studi dilakukan, dengan tindak lanjut survei setelah tiga tahun kemudian. Catatan medis diperbarui setiap tahun antara 1998 dan 2005, dan sebanyak 1.049 peserta diketahui menderita stroke selama kurun waktu itu.

Peneliti mengungkapkan, lemak trans berkontribusi terhadap munculnya penyakit kardiovaskuler - salah satu faktor risiko stroke - dengan menaikkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik, dan mungkin menimbulkan dampak terburuk terhadap kesehatan dari semua jenis lemak.

"Lemak trans tidak terjadi secara alami, tetapi umumnya didapat pada makanan olahan ketika akibat proses hidrogenasi yakni pencampuran hidrogen dalam minyak sayur," jelas Nancy Copperman, direktur inisiatif kesehatan masyarakat do North Shore-Long Island Jewish Health System, Great Neck, N.Y.

"Sangat menarik untuk dicatat bahwa wanita yang mengkonsumsi tinggi lemak trans juga memiliki perilaku gaya hidup tidak sehat seperti rendahnya aktivitas fisik, makan berlebihan dan merokok," kata Copperman, yang juga menambahkan bahwa mereka juga memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi.

Dr Suzanne Steinbaum, ahli kesehatan perempuan penyakit jantung di Lenox Hill Hospital, New York City menyebut bahwa lemak trans sebagai "racun" dan merupakan bahan makanan yang seharusnya tidak boleh dimakan sama sekali.

Dia juga mendesak konsumen untuk membaca label makanan karena lemak trans terkadang dimasukkan dalam makanan rendah lemak.

"Hanya karena disebut makanan itu rendah lemak, tidak berarti bahwa makanan itu sehat," kata Steinbaum.




0 komentar:

Posting Komentar