Pages

Subscribe:

Rabu, 09 Mei 2012

Kenyataan Tentang Pesawat Sukhoi yang Hilang







Seperti diketahui, pesawat komersial Sukhoi Superjet L100 hilang dari pantauan radar usai lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma pukul 14.30 WIB. Kepala Sub-Dinas Penerangan Umum TNI AU, Kolonel Penerbang Agung Sasongko Jati, mengatakan masih mencari keberadaan pesawat itu.


"Saya belum tahu persis perkembangan terakhir, tapi data yang saya dapat di dalam pesawat tersebut terdapat 46 orang," katanya di Jakarta, Rabu 9 Mei 2012 sore ini.


Menurut dia, penerbangan sipil itu memiliki misi memperkenalkan kepada khalayak Indonesia tentang performansi pesawat terbang produksi pabrikan Sukhoi dari Rusia. Superjet L100 Sukhoi itu mendapat izin lepas landas untuk joyflight kepada para jurnalis dan pebisnis kedirgantaraan nasional. 


Pesawat superjet L100 Sukhoi merupakan pesawat jet komersial pertama produksi pabrikan Sukhoi Rusia yang mendapat sertifikasi FAA (Federation Aviation Associatin) dari Amerika Serikat dua tahun lalu. Pesawat ini sekelas Boeing 737 seri 400 dan dijagokan oleh Sukhoi untuk pasar Asia Pasifik.


Sukhoi Superjet-100 milik Rusia hilang kontak sejak pukul 16.21, Rabu, 9 Mei 2012. Sebanyak 46 penumpang terdiri dari delapan warga Rusia, 40 warga Indonesia, termasuk wartawan, ada dalam pesawat itu. 

Jarak Tempuh SSJ-100 :
3.048 - 4.578 km dengan ketinggian hingga 12.200 meter. 
Pendaratan di landasan 1.500 m.

Mei 2008SSJ-100 pertama kali melakukan uji coba penerbangan.

2009SSJ-100 melakukan debut internasionalnya pertama pada Paris Air Show 2009.


23 Juni 2010EASA (European Air Safety Agency) mengeluarkan sertifikat kelayakan pada mesin SaM146 milik SSJ-100.

Januari 2011Memperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR).

Kepemilikan di Indonesia * Perusahaan tambang Merukh Enterprises memesan 15 pada April 2011. Dana disiapkan sebesar US$ 400 juta.

* Desember 2008 Maskapai Kartika Airlines memesan 15 Sukhoi SuperJet 100 (SSJ-100) buatan Sukhoi Civil Aircraft Company. Diantar pertengahan 2012 Juli 2010.

* Pada Agustus 2011 Sky Aviation memesan 12 pesawat senilai US$ 380,40 Juta. Rencananya pesawat akan diterima pada Agustus 2012.














0 komentar:

Posting Komentar